Jakarta- Sejatinya, jauh sebelum ilmu pengetahuan berkembang, Al Qur'an sudah menjelaskan soal proses penciptaan langit dan bumi.Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Prof Thomas Djamaluddin mengatakan bahwa di dalam Al Qur'an, proses penciptaan langit dan bumi dijelaskan melalui teori Big Bang.Ada sejumlah ayat di dalam Al Qur'an yang menjelaskan proses penciptaan langit dan bumi.
Pulau-pulau cikal bakal dari kepulauan Indonesia mulai terbentuk sekitar 50 juta tahun lalu Mya. Pada Periode Quaternary sekitar 2 juta tahun yang lalu- sekarang itulah proses utama pembentukan kepulauan Indonesia. Sekitar 1 juta tahun yang lalu, pada saat Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau Borneo masih menyatu dengan Semanjung Asia, disebut dengan “Paparan Sunda”Paparan sunda ini terpisah oleh naiknya permukaan air laut, mulai dari 20,000 tahun yang lalu sampai sekarang, dengan permukaan air laut yang naik/turun karena dipengaruhi oleh suhu Bumi dan Glacier, beberapa kali pulalah Paparan sunda ini terpisah menjadi beberapa pulau, kemudian menyatu kembali, dan terpisah kembali secara berulang-ulang, sampai kita lihat pada saat sekarang Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, sampai kepulauan di provinsi NTT dan NTB Pulau-pulau tersebut terbentuk. Karena adanya aktivitas vulkanisme di bawah permukaan bumi, makahasil yang dapat dirasakan di permukaan Bumi adalah adanya lava. Lama kelamaan lava tersebutmemadat bertambah besar membentuk sebuah gunung deretan pegunungan busur seperti ini kita kenal sebagai Island Arc dalam istilah Sulawesi Pulau Sulawesi terbentuk akibat pertemuan lempeng Filipina, Indo-Australia, Eurasia dan lempeng mikro lain di daerah tersebut. Oleh karenanya, pulau Sulawesi bentuknya aneh gitu. Pulau Irian Jaya dan Kalimantan Keduanya memilki kesamaan proses terbentuknya, merekaterbentuk dari pecahan super benua pada awal terbentuknya permukaan bumi, sesuai teori Plate Tectonic yang menyebutkan bahwa dahulu seluruh daratab di muka bumi ini adalah satu daratan yang maha luas bernama Pangea lalu terpecah menjadi dua yaitu Godwanadi Selatan dan Laurasiadi Utara.Seiring waktu berjalan kedua lempeng besar tersebut terpecah-pecah kembali menjadipecahan benua-benua seperti sekarang ini, Asia, Afrika, Amerika, Australia, dulunya adalah satupualu kecil, contonhnya Kep. Seribu dll Proses terbentuknya pulau-pulau ini, sangatsederhana dibanding yang lain. Mereka berasal dari endapan pecahan kerang, koral dan binatang lautlainnya. Semakin lama semakin besar, dan akhirnya terbentuklah sebuah pulau Terbentuknya Kepulauan IndonesiaTeori Terbentuknya Kepulauan Indonesia Ada banyak teori dan penjelasan tentang penciptaan bumi, mulai dari mitos sampai kepada penjelasan agama dan ilmu ini kamu belajar sejarah sebagai cabang keilmuan, pembahasannya adalah pendekatan ilmu pengetahuan, yakni asumsi-asumsi ilmiah, yang kiranya juga tidak perlu bertentangan dengan ajaran satu di antara teori ilmiah tentang terbentuknya bumi adalah Teori “Dentuman Besar” Big Bang, seperti dikemukaan oleh sejumlah ilmuwan dan yang mutakhir seperti ilmuwan besar Inggris, Stephen ini menyatakan bahwa alam semesta mulanya berbentuk gumpalan gas yang mengisi seluruh ruang jagad raya. Jika digunakan teleskop besar Mount Wilson untuk mengamatinya akan terlihat ruang jagad raya itu luasnya mencapai radius tahun gas itu suatu saat meledak dengan satu dentuman yang amat dahsyat. Setelah itu, materi yang terdapat di alam semesta mulai berdesakan satu sama lain dalam kondisi suhu dan kepadatan yang sangat tinggi, sehingga hanya tersisa energi berupa proton, neutron dan elektron, yang bertebaran ke seluruh dahsyat itu menimbulkan gelembung-gelembung alam semesta yang menyebar dan menggembung ke seluruh penjuru, sehingga membentuk galaksi-galaksi bintang-bintang, matahari, planet-planet, bumi, bulan dan kita hanyalah salah satu titik kecil saja di antara tata surya yang mengisi jagad semesta. Di samping itu banyak planet lain termasuk bintang-bintang yang menghiasi langit yang tak terhitung jadi ukurannya jauh lebih besar dari planet berkumpul dalam suatu gugusan, meskipun antarbintang berjauhan letaknya di angkasa. Ada juga ilmuwan astronomi yang mengibaratkan galaksi bintang-bintang itu tak ubahnya seperti sekumpulan anak ayam, yang tak mungkin dipisahkan dari di mana ada anak ayam di situ pasti ada halnya dengan anak-anak ayam, bintang-bintang di angkasa tak mungkin gemerlap sendirian tanpa disandingi dengan bintang alam semesta dengan semua benda langit sudah tersusun secara menakjubkan dan masing-masing beredar secara teratur dan rapi pada sumbunya proses evolusi alam semesta itu memakan waktu kosmologis yang sangat lama sampai berjuta tahun. Terjadinya evolusi bumi sampai adanya kehidupan memakan waktu yang sangat Paleontologi membaginya dalam enam tahap waktu ditandai oleh peristiwa alam yang menonjol, seperti munculnya gunung-gunung, benua dan makhluk hidup yang paling sederhana. Proses evolusi bumi dibagi menjadi beberapa periode sebagai Yunani a = tidak; zoon = hewan, yaitu zaman sebelum adanya kehidupan. Pada saat ini bumi baru terbentuk dengan suhu yang relatif tinggi. Waktunya lebih dari satu miliar tahun yaitu zaman purba tertua. Pada masa ini sudah meninggalkan fosil flora dan fauna. Berlangsung kira-kira yaitu zaman purba tengah. Pada masa ini hewan mamalia menyusui, hewan amfibi, burung dan tumbuhan berbunga mulai ada. Lamanya kira-kira yaitu zaman purba baru, yang dimulai sejak tahun yang lalu. Zaman ini dapat dibagi lagi menjadi dua tahap Tersier dan Quarter, zaman es mulai menyusut dan makhluk-makhluk tingkat tinggi dan manusia mulai pada tarikh bumi di atas, sejarah di Kepulauan Indonesia terbentuk melalui proses yang panjang dan rumit. Sebelum bumi didiami manusia, kepulauan ini hanya diisi tumbuhan flora dan fauna yang masih sangat kecil dan juga harus menjalani evolusi terusmenerus untuk menemukan keseimbangan agar mampu menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi alam dan iklim, sehingga makhluk hidup dapat bertahan dan berkembang biak mengikuti seleksi kepulauan ataupun wilayah maritim seperti yang kita temukan sekarang ini terletak di antara dua benua dan dua samudra, antara Benua Asia di utara dan Australia di selatan, antara Samudra Hindia di barat dan Samudra Pasifik di belahan letak ini memainkan peran strategis sejak zaman kuno sampai sekarang. Namun sebelum itu marilah kita sebentar berkenalan dengan kondisi alamnya, terutama unsur-unsur geologi atau unsurunsur geodinamika yang sangat berperan dalam pembentukan Kepulauan para ahli bumi, posisi pulau-pulau di Kepulauan Indonesia terletak di atas tungku api yang bersumber dari magma dalam perut bumi. Inti perut bumi tersebut berupa lava cair bersuhu sangat ke dalam tekanan dan suhunya semakin suhu yang tinggi itu material-material akan meleleh sehingga material di bagian dalam bumi selalu berbentuk cairan panas. Suhu tinggi ini terusmenerus bergejolak mempertahankan cairan sejak jutaan tahun ada celah lubang keluar, cairan tersebut keluar berbentuk lava lava mencapai permukaan bumi, suhu menjadi lebih dingin dari ribuan derajat menjadi hanya bersuhu normal sekitar 30 derajat. Pada suhu ini cairan lava akan membeku membentuk batuan beku atau kerak benua daratan dan kerak samudra selalu bergerak secara dinamis akibat tekanan magma dari perut unsur-unsur geodinamika ini dikenal sebagai kegiatan wilayah di Kepulauan Indonesia merupakan titik temu di antara tiga lempeng, yaitu lempeng Indo-Australia di selatan, Lempeng Eurasia di utara dan Lempeng Pasifik di timur. Pergerakan lempenglempeng tersebut dapat berupa subduksi pergerakan lempeng ke atas, obduksi pergerakan lempeng ke bawah dan kolisi tumbukan lempeng.Pergerakan lain dapat berupa pemisahan atau divergensi tabrakan lempenglempeng. Pergerakan mendatar berupa pergeseran lempenglempeng tersebut masih terus berlangsung hingga lempeng-lempeng tersebut menimbulkan dampak yang semuanya telah menyebabkan wilayah Kepulauan Indonesia secara tektonis merupakan wilayah yang sangat aktif dan labil hingga rawan gempa sepanjang masa Paleozoikum masa kehidupan tertua keadaan geografis Kepulauan Indonesia belum terbentuk seperti sekarang kala itu wilayah ini masih merupakan bagian dari samudra yang sangat luas, meliputi hampir seluruh fase berikutnya, yaitu pada akhir masa Mesozoikum, sekitar 65 juta tahun lalu, kegiatan tektonis itu menjadi sangat aktif menggerakkan lempeng-lempeng Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik. Kegiatan ini dikenal sebagai fase tektonis orogenesa larami, sehingga menyebabkan daratan Eurasia menjadi pulau-pulau yang terpisah satu dengan di antaranya bergerak ke selatan membentuk pulau-pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi serta pulau-pulau di Nusa Tenggara Barat dan Kepulauan Banda. Hal yang sama juga terjadi pada Benua Australia. Sebagian pecahannya bergerak ke utara membentuk pulau-pulau Timor, Kepulauan Nusa Tenggara Timur dan sebagian Maluku pulau-pulau hasil pemisahan dari kedua benua tersebut telah mengakibatkan wilayah pertemuan keduanya sangat tektonis yang sangat aktif dan kuat telah membentuk rangkaian Kepulauan Indonesia pada masa Tersier sekitar 65 juta tahun besar daratan Sumatra, Kalimantan dan Jawa telah tenggelam menjadi laut dangkal sebagai akibat terjadinya proses kenaikan permukaan laut atau pada masa itu sudah mulai terbentuk, sementara Papua sudah mulai bergeser ke utara, meski masih didominasi oleh cekungan sedimentasi laut dangkal berupa paparan dengan terbentuknya endapan batu kala Pliosen sekitar lima juta tahun lalu, terjadi pergerakan tektonis yang sangat kuat, yang mengakibatkan terjadinya proses pengangkatan permukaan bumi dan kegiatan vulkanis. Ini pada gilirannya menimbulkan tumbuhnya atau mungkin lebih tepat terbentuk rangkaian perbukitan struktural seperti perbukitan besar gunung, dan perbukitan lipatan serta rangkaian gunung api aktif sepanjang gugusan perbukitan tektonis dan vulkanis terus aktif hingga awal masa Pleistosen, yang dikenal sebagai kegiatan tektonis tektonis ini berlangsung di seluruh Kepulauan Indonesia. Gunung api aktif dan rangkaian perbukitan struktural tersebar di sepanjang bagian barat Pulau Sumatra, berlanjut ke sepanjang Pulau Jawa ke arah timur hingga Kepulauan Nusa Tenggara serta Kepulauan terus membentang sepanjang Sulawesi Selatan dan daratan yang semakin luas itu telah membentuk Kepulauan Indonesia pada kedudukan pulau-pulau seperti sekarang ini. Hal itu telah berlangsung sejak kala Pliosen hingga awal Pleistosen 1,8 juta tahun lalu.Jadi pulau-pulau di kawasan Kepulauan Indonesia ini masih terus bergerak secara dinamis, sehingga tidak heran jika masih sering terjadi gempa, baik vulkanis maupun Kepulauan Indonesia yang berada pada deretan gunung api membuatnya menjadi daerah dengan tingkat keanekaragaman flora dan fauna yang sangat tinggi. Kekayaan alam dan kondisi geografis ini telah mendorong lahirnya penelitian dari bangsabangsa sekian banyak penelitian terhadap flora dan fauna tersebut yang paling terkenal di antaranya adalah peneliti Alfred Russel Wallace yang membagi Indonesia dalam dua wilayah yang berbeda berdasarkan ciri khusus baik fauna maupun itu adalah Paparan Sahul di sebelah timur, Paparan Sunda di sebelah barat. Zona di antara paparan tersebut kemudian dikenal sebagai wilayah Wallacea yang merupakan pembatas fauna yang membentang dari Selat Lombok hingga Selat Makassar ke arah utara. Fauna-fauna yang berada di sebelah barat garis pembatas itu disebut dengan Indo-Malayan timur disebut dengan Australia Malayan region. Garis itulah yang kemudian kita kenal dengan Garis Wallacea.
MATERITeori Big Bang Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa.
Seperti apa proses terbentuknya kepulauan di Indonesia? Umum diketahui bahwa Indonesia adalah negara kepulauan yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Survei terakhir yang pernah dilakukan oleh Lapan dan LIPI, jumlah pulau yang dimiliki Indonesia adalah pulau. Angka ini sedikit lebih banyak dari jumlah pulau yang didata oleh pemerintah melalui Departemen Dalam Negeri RI, yakni sebanyak pulau. Proses Terbentuknya Kepulauan Indonesia Kepulauan Indonesia membentang dari Barat ke Timur sepanjang kilomenter. Sedangkan, jika dilihat dari garis meridian, yaitu sepanjang kilometer. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki garis pantai yang sangat panjang, yaitu sekitar kilometer. Secara astronomis, gugus kepulauan Indonesia terletak di antara garis 6 derajat Lintang Utara, 11 Derajat Lintang Selatan, dan di antara Garis Meridian 95 derajat dan 141 derajat Timur Greenwich. Dari sekian banyak kepulauan Indonesia, pulau-pulau utamanya adalah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Jawa, Madura, dan Bali. Total luas seluruh daratan kepulauan Indonesia adalah km persegi. Sedangkan, total luas lautannya adalah km persegi. Bagaimana proses terbentuknya kepulauan di Indonesia? Nah, uraian kali ini akan memberikan penjelasan seputar terbentuknya kepulauan di Indonesia. Semoga setelah membaca uraian ini, pengetahuan pembaca tentang kepulauan Indonesia semakin bertambah. Yuk, berikut ini ulasannya... Terbentuknya Kepulauan Secara umum terbentuknya berbagai kepulauan di dunia dapat dijelaskan menggunakan dua teori, yaitu teori continental drift dan teori plate-tectonics. Kedua teori ini menjadi penjelasan terbaik yang dimiliki oleh para ahli geologis dalam menjelaskan terbentuknya berbagai kepulauan di planet bumi. Berikut ini kita akan lihat seperti apa kedua teori tersebut 1. Teori Continental Drift Teori Continental Drift disebut juga dengan teori pergerakan benua atau kontinen. Menurut teori ini, dahulu sebelum bumi mencapai bentuknya sekarang, hanya terdapat satu daratan besar yang disebut Pangea. Seiring berjalannya waktu, lambat tapi pasti bagian-bagian pangea mengalami pergerakan atau pergeseran formasi akibat dari pembentukan susunan dasar bumi. Pangea pecah menjadi 6 bagian yang masing-masing dipisahkan oleh lautan dan samudera. Selanjutnya masing-masing bagian dari benua tersebut pecah lagi membentuk bagian lebih kecil menjadi kepulauan. 2. Teori Plate-Tectonics Teori plate-tectonics disebut juga dengan teori lempeng tektonik. Menurut teori ini pembentukan seluruh benua yang ada di bumi ini disebabkan oleh adanya pergerakan jalur lempengan dasar permukaan bumi. Pergerakan tersebut sebagai akibat dari pergerakan aktif sejumlah gunung berapi di bumi. Aktivitas tersebut menimbulkan gempa tektonik dengan skala super besar dan dahsyat sampai membelah beberapa daratan menjadi benua. Terbentuknya Kepulauan Indonesia Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di benua asia. Indonesia memiliki beberapa pulau utama dan puluhan ribu pulau kecil. Oleh para ahli, terbentuknya kepulauan Indonesia dapat dijelaskan menggunakan 3 teori, yaitu teori Proses Geologis, teori proses tektonik lempeng, dan teori tektonik kepulauan. Mari kita lihat seperti apa penjelasan dari masing-masing teori ini 1. Teori Proses Geologis Terbentuknya kepulauan Indonesia dapat dijelaskan menggunakan sudut pandang geologis. Aktivitas ini terjadi pada saat proses pembentukan alam, yang terdiri dari proses endogen dan proses eksogen. Proses endogen adalah aktivitas bumi yang menggunakan tenaga dari dalam bumi. Hal ini sebagai akibat dari sifat dinamis bumi. Selanjutnya akan terjadi deformasi kerak bumi yang menimbulkan adanya formasi daratan. Beberapa pulau di Indonesia terpisah dari bagian utamanya akibat tenaga endogen ini. Contoh aktivitas endogen bumi adalah gempa bumi dan letusan gunung berapi. Gempa bumi dan letusan gunung berapi purba yang sebagian besar berkekuatan dahsyat mengakibatkan goncangan dan pergeseran permukaan daratan. Secara perlahan, bagian-bagian pulau akan terpisah, bagian tepi yang curam dengan keadaan batuan tidak terkonsolidasi dengan baik akan longsor. Selanjutnya, proses endogen ini akan dibantu juga dengan proses eksogen, dimana tenaganya berasal dari luar bumi, seperti hujan, angin, dan iklim. Proses eksogen ini akan mempercepat terjadinya pelapukan batuan sehingga pemisahan bagian semakin cepat terjadi. 2. Teori Tektonik Lempeng Terbentuknya kepulauan Indonesia dapat dijelaskan juga menggunakan teori tektonik lempeng. Menurut teori ini, pembentukan kepulauan Indonesia terjadi sekitar 55 juta tahun yang lalu. Pembentukan ini sebagai hasil dari interaksi tiga lempeng penyusun bumi, yaitu lempeng eurasia, lempeng laut Filipina, dan lempeng samudera hindia. Ketiga lempeng ini bergerak secara dinamis dengan kecepatan 7-8 cm per tahun. Lempeng Samudera Hindia bergerak relatif ke utara, Lempeng Laut Filipina bergerak ke arah Barat Daya, dan Lempeng Eurasia cenderung stabil. Kemunculan pulau-pulau di Indonesia banyak terjadi di sekitar Samudera Pasifik dan Samudera Hindia sebab menjadi lokasi pergerakan yang paling aktif. 3. Teori Tektonik Kepulauan Terbentuknya kepulauan Indonesia juga dapat dijelaskan menggunakan teori tektonik kepulauan. Menurut teori ini, kepulauan Indonesia terbentuk dari hasil pergerakan tiga lempeng besar, yaitu lempeng Asia di sebelah utara, lempeng samudera Hindia di sebelah selatan, dan lempeng pasifik di sebelah barat. Terbentuknya Pulau Utama Indonesia Pulau-pulau utama di kepulauan Indonesia adalah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Jawa, Madura, Bali, Lombok, dan Nusa Tenggara. Terdapat proses yang mengiringi pembentukan masing-masing pulau utama ini. Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Nusa Tenggara; proses pembentukannya diakibatkan oleh aktivitas vulkanisme di bawah permukaan bumi. Aktivitas tersebut berupa keluarnya lava dalam rentang waktu yang sangat lama. Lava ini selanjutnya akan memadat dan mengeras membentuk sebuah busur pulau. Pulau Kalimantan proses pembentukannya adalah hasil dari pecahan super benua pada masa awal pembentukan permukaan bumi. Pulau ini dahulunya bergabung dengan sebagian daerah Malaysia, kemudian terus bergerak ke Filipina dan mendekati daratan Asia. Pulau Papua, terbentuk dari endapan yang berada di dasar laut dalam Samudera Pasifik. Pulau ini termasuk ke dalam lempeng Australia. Terjadi pengangkatan pulau Papua dari dasar laut sebagai akibat dari penunjaman lempeng pasifik ke bawah lempeng Australia. Bukti adanya pengangkatan ini adalah ditemukannya fosil kerang dan pasir laut di daerah pegunungan. Pulau Sulawesi, terbentuk dari hasil pertemuan antara lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, Lempeng Filipina, dan beberapa lempeng kecil lainnya. Sehingga, Pulau ini merupakan hasil gabungan dari berbagai lempeng benua yang saling bertumbukan. Demikianlah penjelasan tentang Proses Terbentuknya Kepulauan Indonesia. Bagikan informasi ini agar orang lain juga bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.

TeoriBig Bang menyatakan bahwa alam semesta ini pada awalnya berbentuk gumpalan gas yang mengisi seluruh ruang di jagad raya. Jika dilihat denga teleskop besar Mount Wilson, maka akan terlihat ruang jagad raya ini luasnya mencapai radius 500 juta tahun cahaya. Terbentuknya Kepulauan Indonesia

JIKA Anda penasaran mengenai bagaimana terjadinya alam semesta, teori big bang adalah yang paling banyak dipercaya. Teori ini pertama kali dicetuskan oleh Alexandra Friedman pada adalah ahli fisika asal Rusia. Teori big bang, yang juga biasa disebut teori dentuman atau ledakan berarti ledakan dahsyat atau dentuman besar, sesuai dengan namanya The Big Bang. Ledakan itu disebut menyebabkan pembentukan alam semesta berdasarkan kajian kosmologi mengenai bentuk awal dan perkembangan alam semesta atau singkatnya teori ini membahas tentang struktur alam semesta yang selalu berubah dinamis. Baca juga Rumus Daya Pengertian, dan Satuannya Pada buku Big Bang Theory, The Teori Terbentuknya Alam Sutra, teori dentuman besar Teori Big Bang, alam semesta terdiri dari massa yang sangat besar dan massa jenis yang sangat besar juga. Kemudian, adanya reaksi inti mengakibatkan massa tersebut meledak dan mengembang sangat cepat hingga menjauhi pusat ledakan. Ledakan dahsyat itu terjadi sekitar 13,7 miliar tahun yang lalu. Dalam perkembangannya, teori ini dikembangkan oleh astronom Amerika Serikat AS yaitu Edwin Hubble. Menurut Hubble, pada awalnya, bintang-bintang itu berkumpul di satu titik massa yang dikenal dengan volume nol. Namun, pada suatu waktu volume nol itu meledak dan mengembang. Setelah terjadi ledakan dahsyat di volume nol, semua galaksi dan bintang-bintang mengalami pergeseran cahaya bintang-bintang yang mendekati spektrum merah. Dengan kata lain, pergeseran yang terjadi akibat ledakan dahsyat mengakibatkan bintang-bintang menjauhi Bumi dan perlahan-lahan saling menjauh satu sama lain. Nah kira-kira seperti itulah gambaran awal mula terjadinya alam semesta menurut teori Big Bang. Ant/OL-1

Prosesterbentuknya kepulauan indonesia. 3 proses terbentuknya kepulauan indonesia dapat dijelaskan menurut teori continental drift yaitu pada saat awal pembentukan benua dahulunya enam benua yang ada di bumi menjadi satu benua yang utuh.Adalah proses terbentuknya daratan yang terjadi di asia adalah akibat proses pergerakan anak benua india ke utara yang bertabrakan dengan.

Terbentuknya Kepulauan Indonesia – Bumi tempat kita berpijak merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa bagi kehidupan dan kepentingan manusia dan semua makhluknya. Di bumi ini kita bisa menyaksikan keindahan alam, kita bisa beraktifitas dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup. Walaupun bumi kita ini diciptakan dengan semua isinya, kadang timbul juga bencana sebagai contoh munculnya aktivitas lempeng bumi yang memunculkan gempa bumi baik itu tektonis maupun vulkanis, bahkan sampai menimbulkan tsunami dan gunung meletus. Fenomena alam yang terjadi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjalanan panjang bumi kita ini sejak proses terjadinya alam semesta jutaan tahun lalu. Proses tersebut secara geologis mengalami beberapa tahapan atau pembabakan waktu. Berikut ini akan coba saya sajika tentang pembabakan waktu alam secara geologis dan bagaimana kepulauan terbentuk khususnya di Indonesia. Ada banyak teori dan penjelasan tentang penciptaan bumi, mulai dari mitos, penjelasan secara agama dan penjelasan dari sudut pandang ilmu pengetahuan. Dari sudut pandang ilmu pengetahuan, salah satu diantara teori ilmiah tentang terbentuknya bumi adalah teori “Dentuman Basar” atau kita kenal dengan Big Bang. Teori ini dikemukakan oleh sejumlah ilmuwan seperti Stephen Hawking dari Inggris. Teori Big Bang menyatakan bahwa alam semesta ini pada awalnya berbentuk gumpalan gas yang mengisi seluruh ruang di jagad raya. Jika dilihat denga teleskop besar Mount Wilson, maka akan terlihat ruang jagad raya ini luasnya mencapai radius 500 juta tahun cahaya. Terbentuknya Kepulauan Indonesia Gumpalan gas itu suatu saat meledak dengan satu dentuman yang begitu dahsyat. Akibat dari dentuman itu materi yang terdapat di alam semesta mulai berdesakan satu sama lain dalam suhu dan kepadatan yang sangat tinggi sehingga yang tersisa adalah energi berupa proton, neutron, dan elektron yang bertebaran ke segala arah. Ledakan dahsyat itu menimbulkan gelembung-gelembung alam semesta yang menyebar dan menggembung ke seluruh penjuru, sehingga membentuk galaksi, bintang-bintang, matahari, planet-planet, bumi, bulan, dan meteorit. Bumi kita ini hanyalah salah satu titik kecil saja diantara tata surya yang mengisi jagad semesta. Selain itu banyak planet lain termasuk bintang-bintang yang menghiasi langit yang tidak terhitung jumlahnya. Boleh jadi ukurannya jauh lebih besar dari planet bumi ini. Selanjutnya proses evolusi alam semesta itu memakan waktu kosmologis yang sangat lama sampai jutaan tahun. Terjadinya evolusi bumi sampai adanya kehidupan memakan waktu yang sangat panjang. Ilmu paleontologi membaginya dalam enam tahap waktu geologis. Masing-masing ditandai oleh peristiwa alam yang menonjol seperti munculnya gunung-gunung, benua, dan makhluk hidup yang paling sederhana. Sedangkan proses evolusi bumi dibagi menjadi beberapa periode yaitu sebagai berikut; Azoikum a= tidak, zoon= hewan, yaitu zaman sebelum adanya kehidupan. Pada zaman ini bumi baru terbentuk dengan suhu yang relatif tinggi. Waktunya lebih dari 1 miliyar tahun lalu. Paleozoikum, yaitu zaman purba tertua. Pada masa ini sudah meninggalkan fosil flora dan fauna. Berlangsung kira-kira 350 juta tahun. Mesozoikum, yaitu zaman purba tengah. Pada masa ini hewan mamalia atau menyusui, hewan amfibi, burung dan tumbuhan berbunga mulai ada. Lamanya kira-kira 140 juta tahun. Neozoikum, yaitu zaman purba baru yang dimulai sejak 60 juta tahun yang lalu. Zaman ini dapat dibagi lagi menjadi sua tahap yaitu Tersier dan Quarter. Zaman es mulai menyusut dan makhluk-makhluk tingkat tinggai serta manusia mulai hidup. Berdasarkan apa yang disebutkan diatas, sejarah kepulauan Indonesia juga terbentuk melalui proses yang panjang dan rumit. Sebelum didiami manusia, kepulauan Indonesia hanya diisi tumbuhan dan hewan yang masih sangat kecil dan sederhana. Gugusan kepulauan ataupun wilayah maritim seperti yang kita temukan sekarang ini terletak diantara dua benua Asia dan Australia dan dua samudera Hindia dan Pasifik. Faktor letak ini memainkan peranan penting dan setrategis sejak zaman dahulu sampai sekarang. Unsur Geologi atau Unsur Geodinamika yang Sangat Berperan dalam Pembentukan Kepulauan Indonesia. Menurut para ahli bumi, posisi pulau-pulau di kepulauan Indonesia terletak diatas tungku api yang bersumber dari magma dalam perut bumi. Inti perut bumi tersebut berupa lava cair yang bersuhu sangat tinggi dan semakin kedalam suhunya semakin tinggi. Pada suhu yang sangat tinggi itu material akan meleleh sehingga material tersebut selalu berbentuk cairan panas. Suhu tinggi ini terus menerus bergejolak mempertahankan cairan sejak jutaan tahun yang lalu. Ketika ada celah lubang keluar, cairan tersebut keluar dalam bentuk lava cair. Dan saat lava mencapai permukaan bumi, suhunya berubah menjadi lebih dingin dari ribuan derajat menjadi suhu normal sekitar 30 derajat. Pada suhu ini lava akan membeku membentuk batuan beku atau kerak. Keberadaan kerak benua daratan dan kerak samudera selalu bergerak secara dinamis akibat dari tekanan magma dari perut bumi. Pergerakan unsur-unsur geodinamika ini dikenal sebagai kegiatan tektonis. Sebagai wilayah kepulauan, Indonesia merupakan titik temu diantara tiga lempeng, yaitu lempeng Indo-Australia di selatan, lempeng Eurasia di utara, dan lempeng Pasifik di timur. Pergerakan lempeng tersebut dapat berupa subduksi, obduksi dan kolisi. Subduksi adalah pergerakan lempeng keatas, oduksi adalah pergerakan lempeng kebawah, sedang kolisi adalah tumbukan lempeng. Pergerakan lain dapat berupa pemisahan atau divergensi tabrakan lempeng-lempeng. Pergerakan mendatar berupa pergeseran lempeng-lempeng tersebut masih terus berlangsung hingga sekarang. Perbenturan lempeng tersebut menimbulkan dampak yang berbeda-beda namun semuanya telah menyebabkan wilayah kepulauan Indonesia secara tektonis merupakan wilayah yang sangat aktif dan labil hingga rawan gempa sepanjang waktu. Pada masa Paleozoikum atau masa kehidupan tertua, keadaan geografis Kepulauan Indonesia tentu belum terbentk seperti sekarang ini. Pada masa itu wilayah Kepulauan Indonesia masih merupakan bagian dari samudera yang sangat luas yang meliputi hampir seluruh bumi. Pada fase berikutnya yaitu pada akhir masa Mesozoikum sekitar 65 juta tahun lalu, aktivitas tektonis menjadi sangat intens menggerakkan lempeng Indo Australia, Eurasia, dan Pasifik. Kegiatan ini dikenal sebagai fase tektonis orogenesa larami sehingga menyebabkan daratan menjadi terpecah. Benua Eurasia menjadi pulau-pulau yang terpisah satu dengan yang lainnya. Sebagian diantaranya bergerak ke selatan membentuk pulau-pulau seperti Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, serta pulau-pulau di Nusa Tenggara Barat dan Kepulauan Banda. Hal yang sama juga terjadi pada benua Australia. Sebagian pecahannya bergerak ke utara membentuk pulau-pulau Timor, Kepulauan Nusa Tenggara Timur, dan sebagian Maluku Tenggara. Pergerakan pulau-pulau hasil pemisahan dari kedua benua tersebut telah mengakibatkan wilayah pertemuan keduanya sangat labil. Dan kegiatan tektonis yang sangat aktif dan kuat telah membentuk rangkaian Kepulauan Indonesia pada masa Tersier sekitar 65 juta tahun lalu. Sebagian besar daratan Sumatra, Kalimantan dan Jawa telah tenggelam menjadi laut dangkal sebagai akibat terjadinya proses kenaikan permukaan laut atau transgresi. Sulawesi pada masa itu sudah mulai terbentuk, sementara Papua sudah mulai bergeser ke Utara maski masih didominasi oleh cekungan sedimentasi laut dangkal berupa paparan dengan terbentuknya endapan batu gamping. Pada kala Pliosen sekitar 5 juta tahun lalu, terjadi pergerakan tektonis yang sangat kuat, yang mengakibatkan terjadinya proses pengangkatan permukaan bumi dan kegiatan vulkanis. Ini pada gilirannya menimbulkan terbantuknya rangkaian perbukitan lipatan serta rangkaian gunung api aktif sepanjang gugusan perbukitan itu. Kegiatan tektonis dan vulkanis terus aktif hingga awal Pleistosen yang dikenal sebagai kegiatan tektonis Plio-Pleistosen. Kegiatan tektonis ini berlangsung di seluruh Kepulauan api aktif dan rangkaian perbukitan struktural tersebar di sepanjang bagian barat Pulau Sumatra, berlanjut ke sepanjang Pulau Jawa ke arah timur hingga Kepulauan Nusa Tenggara serta Kepulauan Banda. Kemudian terus membentang sepanjang Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara. Pembentukan daratan yang semakin luas itu telah Membentuk kepulauan Indonesia pada kedudukan pulau-pulau seperti sekarang ini dan hal itu telah berlangsung sejak masa Pliosen hingga awal Pleistosen atau sekitar 1,8 juta tahun yang lalu. Tetapi pulau-pulau di kawasan Kepulauan Indonesia masih terus aktif bergerak secara dinamis sehingga tidak mengherankan jika sering terjadi genpa baik itu gempa tektonis maupun vulkanis.

Terbentuknyakepulauan Indonesia tentu telah melalui proses yang sangatlah panjang. Ada beberapa teori yang mengemukakan tentang proses terbentuknya pulau-pulau di wilayah Indonesia. Berikut adalah sejarah dan proses awal terbentuknya kepulauan Indonesia yang dikutip dari buku Menelaah Historiografi Nasional Indonesia karya Ahmad Choirul Rofiq. 1.

Daftar Isi Apa Itu Teori Big Bang? Siapa yang Menemukan Teori Big Bang? Pengenalan Teori Big Bang ke Muka Umum Proses Terbentuknya Galaksi Pernah mendengar teori Big Bang dalam pelajaran fisika di bangku sekolah? Teori Big Bang adalah teori yang membahas bagaimana alam semesta ini dikemukakan oleh warga asal Belgia yang ingin mengembangkan pemaparan kosmolog lain. Berikut adalah penjelasannya!Apa Itu Teori Big Bang?Mengutip teori Big Bang adalah penjelasan mengenai cara alam semesta terbentuk. Teori Big Bang menjelaskan bahwa alam semesta yang kita kenal berasal dari titik tunggal dengan panas dan padat yang tak terhingga. Titik tunggal ini mengembang dan meregang dengan kecepatan yang tak terduga dalam 13,8 miliar tahun dan terus berkembang menjadi alam semesta yang kita kenal yang Menemukan Teori Big Bang?Penemuan teori Big Bang ditemukan oleh Georges Lemaitre, seorang pastor Katolik Roma sekaligus fisikawan. Namun, proses penemuan teori Big Bang sebenarnya berawal dari penemuan-penemuan teori lainnya yang kemudian dikembangkan oleh Georges tahun 1922, seorang kosmolog sekaligus matematikawan Rusia bernama Alexander Friedman menemukan solusi untuk persamaan bidang relativitas umum Albert Einstein yang menyatakan bahwa alam semesta mengembang. Einstein yang pada dasarnya lebih percaya dengan alam statis dan abadi segera menambahkan konstanta kosmologis ke dalam persamaannya, yaitu kerapatan energi dari ruang. Lalu, ia menghilangkan pendekatan ekspansi yang mendukung alam semesta pada 1912, sudah ada bukti pengamatan yang menyatakan bahwa alam semesta mengembang. Astronom Amerika Vesto Slipher telah mengamati galaksi spiral yang dianggap sebagai "nebula spiral" karena para astronom belum mengetahui keberadaan galaksi di luar Bima Sakti. Vesto melihat bahwa semua nebula bergerak menjauhi pada tahun 1924, astronom Edwin Hubble mampu mengukur jarak antara para nebula dan menemukan bahwa keberadaannya sangatlah jauh, bahkan tidak termasuk ke dalam Bima Sakti. Faktanya, Bima Sakti hanyalah satu dari banyak galaksi dan para nebula ini adalah galaksi itu memasuki tahun 1927, pastor Katolik Roma dan fisikawan Georges Lemaitre menghitung solusi Friedman dan menyarankan bahwa alam semesta harus mengembang. Hubble, pada tahun 1929, mendukung teori tersebut dan menemukan korelasi antara jarak galaksi. Galaksi bergerak menjauh lebih cepat, sesuai dengan dugaan solusi mengekstrapolasi memperluas data di luar data yang sudah ada ketika menemukan data bahwa materi alam semesta mencapai kepadatan dan suhu tak terbatas pada waktu yang terbatas di masa lalu. Hal ini berarti alam semesta dimulai dari titik materi yang sangat kecil dan padat, disebut sebagai atom Teori Big Bang ke Muka UmumMeski teori Big Bang telah diterima oleh hampir seluruh astronom saat ini, astronom pada tahun 1930-an memiliki kesulitan untuk menerima fakta bahwa alam semesta mengembang. Lemaitre mempublikasikan sebuah makalah pada tahun 1927 yang memberikan solusi menarik untuk persamaan relativitas umum terkait kasus alam semesta yang Friedmann hanya tertarik pada matematika sebagai solusi ideal dan tidak mengejar fakta bahwa persamaan relativitasnya menggambarkan alam semesta yang berikutnya, Lemaitre kembali mengeksplorasi konsekuensi logis dari alam semesta yang mengembang. Ia mengusulkan titik waktu yang terbatas sebagai asal dari alam semesta. Bila alam semesta benar mengembang, titik awalnya lebih kecil di masa lalu, kemudian semua materi di alam semesta dulu bersama dalam keadaan yang sangat Lemaitre menganggap alam semesta pada awalnya adalah partikel tunggal yang hancur dalam ledakan sehingga menghasilkan ruang dan waktu serta perluasan alam semesta yang berlanjut hingga hari Terbentuknya GalaksiMengutip seluruh alam semesta terkondensasi ke dalam singularitas atau titik dalam ruang waktu yang sangat kecil dengan titik kepadatan dan panas yang tak terbatas sejak 13,7 miliar tahun yang sebuah ledakan tiba-tiba terjadi, menggelembungkan alam semesta ke luar lebih cepat dari kecepatan cahaya. Periode ini merupakan inflasi kosmik yang berlangsung selama sepersekian detik, sekitar 10 sampai 32 inflasi kosmik berhenti secara misterius, deskripsi teori Big Bang menjadi lebih sederhana. Partikel, atom, dan hal-hal yang menjadi bintang dan galaksi mulai mengisi alam segala hal yang ada di alam semesta masih sangat panas, sekitar 10 miliar derajat Fahrenheit 5,5 miliar celcius, kosmos berisi beragam partikel fundamental seperti neutron, elektron, dan proton, dan partikel lainnya yang membentuk segala hal yang ada pada saat bebas menyebabkan cahaya foton menyebar seperti sinar matahari dari tetesan air di awan. Namun, elektron bebas bertemu dengan nukleus dan menciptakan atom netral seiring waktu. Atom juga bisa bertemu dengan muatan listrik positif dan negatif yang sama sehingga memungkinkan sinar cahaya muncul tahun setelah Big Bang. Cahaya ini disebut sebagai penjelasan tentang teori Big Bang, teori yang menyatakan bahwa alam semesta berasal dari partikel tunggal yang meledak dan menyebar sehingga membentuk alam semesta seperti sekarang ini. Teori Big Bang dikemukakan oleh George Lemaitre, seorang pastor Katolik Roma sekaligus fisikawan yang berusaha mengembangkan penemuan Alexander Friedman. Simak Video "MAKI Bakal Bawa Perkara 75 Pegawai KPK ke MK" [GambasVideo 20detik] des/fds . 495 309 261 49 100 408 406 157

proses terbentuknya kepulauan indonesia menurut teori big bang